Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat Pelat bertepuk tangan tiada bunyi Lidah terikat dia menyembunyi diri Bertanya ditahan pendebatan ditelankan Pada pokok diri daun kata berguguran Tertutup banyak telah dipagarkan Dari jari ke alat tulis semua mereka tepis Siapakah mereka tepuk dada hey hey! tanyalah selera Kita bangsa negara harus pandai berbahasa Bertanya mengapa siapa bagaimana? Punya akal fikiran tahu arah tujuan Menyeluk pekasam biar sampai pangkal lengan Masa depan bekalan diisi jika tahu manipulasi Kata tiada disalah erti jangan sampai tergadai diri Takut merana diri nanti Dia pelat bertepuk tangan tiada bunyi Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat Pon di rhythm mi a come Pon di rhythm mi a boss Ragamuffin mi a root mi a come back again ah Human fi wicked dem a style a mi nah sinner Anna dem selecta minah wicked dem Im man fi wayan wicked dem zion Anna dem selecta nah wicked dem a wayan A mi ma rastafari mi a number one fi real A mi nah wicked man a dem a talk about me Aku pelat Perbahasan jiwa jangan diendahkan Jika malu bertanya kelak sesat jalan Jangan dipegang sekatan yang dihidang Rasa takut harus dibuang Mari berfikir di luar kotak Jangan menempurung bersama katak Hebat seperti Jebat mereka lupa tuk berjabat Dia si pelat sudah terlepas Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat Tak bisa bicara agama seperti kamu Tak bisa bicara cinta seperti kamu Tak bisa bicara ekonomi seperti kamu Tak bisa bicara politik seperti kamu Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku lawan walau rasanya kelat Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku tawan walau jajahannya hebat Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku lawan walau rasanya kelat Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku tawan walau jajahannya hebat