Dengar suara angin berdesau semilir menyentuh legam lenganku telanjang tengah duduk menunggu fajar Semburat sinar merah matahari Lihat pucuk-pucuk daunan melambai Berbagai kenangan silih berganti mengisi jiwa, menguak dada Kepak kelelawar pecahkan bintang Ingin aku sapa sekejap Kau sirna seperti di telan bianglala Getar batang pinus gelombang samudra Teguhkan bibirku sebut namaMu Dengar derap langkah serentak terhenti Menyimak lirih bisikan kalbuku Ada yang tertinggal, ada yang hilang Begitu kelam dan sangat dalam Tinggal sepotong ranting erat kugenggam Tolong, sambutlah persembahan ini Heningnya malam bekukan embun Biduk telah sarat dan kutambatkan