Ku merintih... Aku menangis... Ku meratap... Aku mengharap... Ku meminta... Dihidupkan semula Agar dapat kembali ke dunia nyata Perjalanan hidupku melengkapi sebuah kembara Singgah dirahim bonda sebelum berangkat ke mahsyar Diperhitung amalan penentu syurga atau sebaliknya Tanah yang basah bewarna merah Semerah mawar yang juga rimbun Tujuh langkahpun baru berlalu Seusai talkin bertambah syahdu Tenang dan damai dipusaraku Nisan batu menjadi tugu Namun tak siapapun tahu resah penantianku Terbangkitnya aku dari sebuah kematian Seakanku dengari tangis mereka yang ku tinggalkan Kehidupan disini bukan suatu khayalan Tetapi ia sebenar kejadian Kembali roh kembali... Kembalilah ke dalam diri Sendirian sendiri... Sendiri bertemankan sepi Hanya kain putih yang membalut ditubuhku Terbujur dan kaku jasad didalam keranda kayu Ajal yang datang dimuka pintu tiada siapa yang diberitahu Tiada siapapun dapat dicari Tiada siapa yang terkecuali Lemah jemari... Nafas terhenti... Tidak tergambar sakitnya mati... Cukup sekali tak sanggup lagi ku mengulangi... Jantung berdegup kencang Menantikan malaikat datang Menggigil ketakutan gelap pekat di pandangan Selama ini diceritakan Kini aku merasakan di alam barzakh jasad dikebumikan Ku merintih... Aku menangis... Ku merata... Aku mengharap... Ku meminta... Dihidupkan semula Agar dapat kembali kedunia nyata.