Bunga Matahari tertiup angin Menghadap matahari bertubuh dan lengkap Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku direntangkannya Meskipun diterpa derasnya hujan Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yuk kita awali balikkan kesedihan Kepada cerahnya masa depan Naiki motor tua Menara sebagai petunjuk Dekati musim panas Ku ajak dirimu Di tengah tanjakan landai Di sana kan mulai terlihat Kembang api warna kuning Terbentang sangat luas Aku tak akan bertanya apapun Jika kamu hidup Banyak hal yang terjadi Hal yang tak kau suka dan kesulitan Pada saat itu Ku dari bukit ini Memegang pada seseorang Bunga Matahari dalam dirimu Saat ini berkembang entah di mana Jika kau punya impian yang kau tuju Haruslah itu kau ingat kembali Kaca dan meskipun terhelai awan Tak pernah ada kata untuk menyerah Sinar mentari yang engkau dambakan Suatu saat sampai padamu
Duduk bersebelahan Di atas pagar pembatas kolam Lalu mentari senja Membuat bayangan Kabel listrik bergoyang Walau menari diam-diam Harapan berwarna kuning Akan tetap berdiri Aku tak bisa berbuat apapun Hanya menunjukkan ke pemandangan ini Dari kesedihan atau kesepian Saat kau merasakan kau pun sendirian Mendengar dan melihat langit Agar kau menjadi diri sendiri Aku menunggu sampai kau bisa bangkit Di baris langit permintaan itu pun Pasti matahari sedang menunggu Di dalam dadaku itu pastilah Ada Bunga Matahari sedang mekar Tutuplah mata dan ingatlah kembali Benih yang dulu pernah kau tanam Bunga Matahari tertiup angin Menghadap matahari bertubuh dan lengkap Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku direntangkannya Meskipun diterpa derasnya hujan Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yuk kita awali balikkan kesedihan Kepada cerahnya masa depan