Sewindu sudah lamanya waktu Tinggalkan tanah kelahiranku Rinduku tebal kasih yang kekal Detik ke detik bertambah tebal Pagi yang kutelusuri Riuh tak bernyanyi Malam yang aku jalani Sepi tak berarti Saat kereta mulai berjalan Rinduku tebal tak tertahankan Terlintas jelas dalam benakku Makian bapak usir ku pergi Hanya menangis yang emak bisa
Dengan terpaksa kutinggalkan desa Seekor kambing kucuri Milik tetangga tuk makan sekeluarga Bapak tak mau mengerti Hilang satu anak tuk harga diri Aku pergi meninggalkan coreng hitam dimuka bapak Yang membuat malu keluargaku Kuingin kembali mungkinkah mereka mau terima Rinduku Maafkan semua kesalahanku Kursi kereta yang pasti tahu